I‘rab (الإعراب) adalah perubahan harakat di akhir kata, baik kata tersebut isim ataupun fi'il pada kalimat yang disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
- Fi‘il.
- Huruf ‘āmil.
- Susunan kalimat.
Pembagian I‘rab (اقسام الاعراب)
1. Rafa‘ (الرفع)
Rafa‘ merupakan i‘rab asal dari suatu kata baik isim maupun fi‘il dengan tanda dasar harakatnya yaitu ḍammah.
Isim mufrad mudzakkar:
- Tanda i‘rab: ( ــُـ ) / ( ــٌـ )
- Contoh: قَرَأَ طَالِبٌ كِتَابًا / قَرَأَ الطَّالِبُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid laki-laki telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Murid laki-laki itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ةُ ) / ( ةٌ )
- Contoh: قَرَأَتْ طَالِبَةٌ كِتَابًا / قَرَأَتْ الطَّالِبَةُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr hiya → mabnī fatḥah + tā’ sakinah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid perempuan telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Murid perempuan itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ا ) + ( نِ )
- Contoh: قَرَأَا طَالِبَانِ كِتَابًا / قَرَأَا الطَّالِبَانِ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr humā → mabnī fatḥah + alif iṡnayn) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Dua murid laki-laki telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Dua murid laki-laki itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( تَ ) + ( ا ) + ( نِ )
- Contoh: قَرَأَتَا طَالِبَتَانِ كِتَابًا / قَرَأَتَا الطَّالِبَتَانِ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr humā → mabnī fatḥah + ta + alif iṡnayn) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Dua murid perempuan telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Dua murid perempuan itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( وْ ) + ( نَ )
- Contoh: قَرَؤُوا طَالِبُوْنَ كِتَابًا / قَرَؤُوا الطَّالِبُوْنَ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr hum → mabnī ḍammah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Para murid laki-laki telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Para murid laki-laki itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ا ) + ( تٌ )
- Contoh: قَرَأْنَ طَالِبَاتٌ كِتَابًا / قَرَأْنَ الطَّالِبَاتُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr hunna → mabnī sukūn + na) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Para murid perempuan telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Para murid perempuan itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ــُـ ) / ( ــٌـ )
- Keterangan khusus: Kata ganti di kata kerja tetap tunggal.
- Contoh: قَرَأَ طُلَّابٌ كِتَابًا / قَرَأَ الطُّلَّابُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Para murid laki-laki telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Para murid laki-laki itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( تُ ) / ( تٌ )
- Keterangan khusus: Kata ganti di kata kerja tetap tunggal.
- Contoh: قَرَأَتْ فِتَيَاتٌ كِتَابًا / قَرَأَتْ الفِتَيَاتُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr hiya → mabnī fatḥah + tā’ sakinah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Para gadis telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Para gadis itu telah membaca bukunya.
- Tanda i‘rab: ( ــُـ ) + ( و )
- Contoh: جَاءَ أبُوْ طَالِبٍ / جَاءَ أبُوْ زَيْدٍ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (asma‘ul khamsah sebagai fā‘il → selalu rafa‘) + (muḍāf ilayh → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Telah datang ayah murid laki-laki.
- Arti pada ma‘rifah: Telah datang ayah Zaid.
- Tanda i‘rab: ( ــُـ )
- Contoh: وِقَايَةٌ أَحْسَنٌ مِنْ عِلَاجٍ / اَلْوِقَايَةُ الأحْسَنُ مِنَ الْعِلَاجِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (isim ghairu munṣarif di dalam khabar → selalu rafa‘) + (ẓarf dengan di dalam khabar jarr → jarr majrūr).
- Arti pada nakirah: Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
- Arti pada ma‘rifah: Pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan.
- Mabnī.
- Tanda i‘rab: Ḍammah ẓāhirah pada mufrad ṣaḥīḥ ākhir ( ــُـ ).
Contoh: زَيْدٌ يَكْتُبُ كِتَابًا فِي الْفَصْلِ
Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr huwa di awal khabar → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih di dalam khabar→ selalu nasb) + (ẓarf dengan jarr di dalam khabar → jarr majrūr).
Arti: Zaid sedang menulis di dalam kelas. - Tanda i‘rab: Ts̱ubūt nūn (huruf nun di akhir fi‘il tetap ada) pada af‘āl khamsah ( ن ).
Contoh: الرَّجُلَانِ يَفْعَلَانِ عَمَلًا شَاقًّا
Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr humā di awal khabar → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih di dalam khabar → selalu nasb) + (na‘t di dalam khabar → selalu ikut i‘rab man‘ūt).
Arti: Dua laki-laki itu sedang mengerjakan suatu pekerjaan yang berat. - Tanda i‘rab: Ḍammah muqaddarah (samar-samar karena diakhiri huruf ‘illat) pada mu‘tāl ākhir.
Contoh: زَيْدٌ يَرْمِي الْكُرَةَ
Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr huwa di awal khabar → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih di dalam khabar → selalu nasb).
Arti: Zaid sedang melempar bola itu.
2. Nasb (النصب)
Nasb merupakan i‘rab perubahan dari suatu kata baik isim maupun fi‘il dengan tanda dasar harakatnya yaitu fathah.
Isim mufrad mudzakkar:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) / ( ــًـ )
- Contoh: قَرَأَ طَالِبٌ كِتَابًا / قَرَأَ الطَّالِبُ الْكِتَابَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid laki-laki telah membaca buku.
- Arti pada ma‘rifah: Murid laki-laki itu telah membaca bukunya.
Isim mufrad mu’annats:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ةَ ) / ( ةً )
- Contoh: قَرَأَ طَالِبٌ رِسَالَةً / قَرَأَ الطَّالِبُ الرِّسَالَةَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid laki-laki telah membaca surat.
- Arti pada ma‘rifah: Murid laki-laki itu telah membaca suratnya.
Isim mutsanna mudzakkar:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( يْ ) + ( نِ )
- Contoh: قَرَأَ طَالِبٌ كِتَابَيْنِ / قَرَأَ الطَّالِبُ الْكِتَابَيْنِ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid laki-laki telah membaca dua buku.
- Arti pada ma‘rifah: Murid laki-laki itu telah membaca dua bukunya.
Isim mutsanna mu’annats:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( تَ ) + ( يْ ) + ( نِ )
- Contoh: قَرَأَ طَالِبٌ رِسَالَتَيْنِ / قَرَأَ الطَّالِبُ الرِّسَالَتَيْنِ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
- Arti pada nakirah: Murid laki-laki telah membaca dua surat.
- Arti pada ma‘rifah: Murid laki-laki itu telah membaca dua suratnya.
Isim jamak mudzakkar salim:
- Tanda i‘rab: ( ــِـ ) + ( يْ ) + ( نَ )
- Contoh: عَلَّمَ مُعَلِّمٌ طَالِبِينَ قُرْآنًا / عَلَّمَ الْمُعَلِّمُ الطَّالِبِينَ الْقُرْآنَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī ḍamīr huwa → mabnī fatḥah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih awwal → selalu naṣb) + (maf‘ūl bih tsānī → naṣb).
- Arti pada nakirah: Guru laki-laki telah mengajari para murid laki-laki bacaan.
- Arti pada ma‘rifah: Guru laki-laki itu telah mengajari para murid laki-laki itu bacaan.
Isim jamak mu’annats salim:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ا ) + ( تِ ) / ( تٍ )
- Contoh: عَلَّمَتْ مُعَلِّمَةٌ طَالِبَاتٍ قُرْآنًا / عَلَّمَتْ الْمُعَلِّمَةُ الطَّالِبَاتِ الْقُرْآنَ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr hiya → mabnī fatḥah + tā’ sakinah) + (isim fā‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih awwal → selalu naṣb) + (maf‘ūl bih tsānī → selalu nasb).
- Arti pada nakirah: Guru perempuan telah mengajari para murid perempuan bacaan.
- Arti pada ma‘rifah: Guru perempuan itu telah mengajari para murid perempuan itu bacaan.
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) / ( ــًـ )
- Contoh: رَأَيْتُ طُلَّابًا فِي الْمَدْرَسَةِ / رَأَيْتُ الطُّلَّابَ فِي الْمَدْرَسَةِ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr ana → mabnī sukūn + tu = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (ẓarf dengan jarr → jarr majrūr).
- Arti pada nakirah: Aku melihat para murid di sekolah.
- Arti pada ma‘rifah: Aku melihat para murid itu di sekolahnya.
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) / ( ــًـ )
- Contoh: رَأَيْتُ فِتَيَاتًا فِي الْمَدْرَسَةِ / رَأَيْتُ الفِتَيَاتَ فِي الْمَدْرَسَةِ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr ana → mabnī sukūn + tu = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (ẓarf dengan jarr → jarr majrūr).
- Arti pada nakirah: Aku melihat para gadis di sekolah.
- Arti pada ma‘rifah: Aku melihat para gadis itu di sekolahnya.
Asma‘ul khamsah:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ا )
- Contoh: رَأَيْتُ أبَا طَالِبٍ / رَأَيْتُ أبَا زَيْدٍ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr ana → mabnī sukūn + tu = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (asma‘ul khamsah sebagai maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (muḍāf ilayh → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Aku telah melihat ayah murid laki-laki.
- Arti pada ma‘rifah: Aku telah melihat ayah Zaid.
Isim ghairu munṣarif:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ )
- Contoh: اخْتَرْتُ وِقَايَةً أَحْسَنَ مِنَ الْعِلَاجِ / اخْتَرْتُ الْوِقَايَةَ الْأَحْسَنَ مِنَ الْعِلَاجِ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī dengan ḍamīr ana → mabnī sukūn + tu = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (isim ghairu munṣarif sebagai na‘t → selalu ikut i‘rab man‘ūt) + (ẓarf dengan jarr → jarr majrūr).
- Arti pada nakirah: Aku telah memilih pencegahan yang lebih baik daripada pengobatan.
- Arti pada ma‘rifah: Aku telah memilih pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan.
Fi‘il māḍī & fi’il amr:
- Mabnī.
Fi‘il muḍāri‘:
- Tanda i‘rab: Fatḥah ẓāhirah pada mufrad ṣaḥīḥ ākhir karena masuknya ’āmil naṣb ( ــَـ ).
Contoh: أُعْطِيُ الطَّمَأْنِينَةَ لِيَتَعَلَّمَ الطَّالِبُ الْقُرْآنَ
Struktur i‘rab: (Fi‘il muḍāri dengan ḍamīr ana → i‘rab asalnya rafa‘ = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (huruf naṣb + fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr huwa → selalu mansūb) + (isim fa‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb).
Arti: Aku memberikan ketenangan agar murid itu mempelajari al-Qur’ān. - Tanda i‘rab: Hażf nūn (huruf nun di akhir fi‘il dihapus) pada af‘āl khamsah karena masuknya ’āmil naṣb (
ن).
Contoh: لَنْ يَفْعَلُوا الرِّجَالُ عَمَلًا شَاقًّا → يَفْعَلُونَ الرِّجَالُ عَمَلًا شَاقًّا
Struktur i‘rab: (Huruf naṣb + fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr hum → selalu mansūb) + (isim fa‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (na‘t → selalu ikut i‘rab man‘ūt).
Arti: Mereka laki-laki itu akan melakukan pekerjaan yang berat. → Mereka laki-laki itu tidak akan melakukan pekerjaan yang berat. - Tanda i‘rab: Fatḥah muqaddarah (samar-samar karena diakhiri huruf ‘illat) pada mu‘tāl ākhir karena masuknya ’āmil naṣb.
Contoh: لَنْ تَفْعَلُوا الْقِرَاءَةَ الْكِتَابِ غَدًا
Struktur i‘rab: (Huruf naṣb + fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr hum → selalu mansūb) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (muḍāf ilayh → selalu jarr) + (ẓarf tanpa jarr → selalu naṣb).
Arti: Kalian tidak akan membaca buku besok.
3. Jarr (الجر)
Jarr merupakan i‘rab perubahan dari suatu kata baik isim maupun fi‘il dengan tanda dasar harakatnya yaitu kasrah.
Isim mufrad mudzakkar:
- Tanda i‘rab: ( ــِـ ) / ( ــٍـ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبٍ / هَذَا الكِتَابُ الطَّالِبِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku siswa.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku si siswa.
Isim mufrad mu’annats:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ةِ ) / ( ةٍ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبَةٍ / هَذَا الكِتَابُ الطَّالِبَةِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku siswi.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku si siswi.
Isim mutsanna mudzakkar:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( يْ ) + ( نِ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبَيْنِ / هَذَا الكِتَابُ الطَّالِبَيْنِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku dua siswa.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku si dua siswa.
Isim mutsanna mu’annats:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( تَ ) + ( يْ ) + ( نِ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبَتَيْنِ / هَذَا الكِتَابُ طَّالِبَتَيْنِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku dua siswi.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku si dua siswi.
Isim jamak mudzakkar salim:
- Tanda i‘rab: ( ــِـ ) + ( يْ ) + ( نَ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبِيْنَ / هَذَا الكِتَابُ الطَّالِبِيْنَ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku siswa-siswa.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku siswa-siswa itu.
Isim jamak mu’annats salim:
- Tanda i‘rab: ( ــَـ ) + ( ا ) + ( تِ ) / ( تٍ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طَالِبَاتٍ / هَذَا الكِتَابُ الطَّالِبَاتِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku siswi-siswi.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku siswi-siswi itu.
- Tanda i‘rab: ( ــِـ ) / ( ــٍـ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ طُلَّابٍ / هَذَا الكِتَابُ الطُّلَّابِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku siswa-siswa.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku siswa-siswa itu.
- Tanda i‘rab: ( تِ ) / ( تٍ )
- Contoh: هَذَا كِتَابٌ فِتَيَاتٍ / هَذَا الكِتَابُ الفِتَيَاتِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → isim isyārah → mabni) + (muḍāf sebagai bagian dari khabar → i‘rab asalnya rafa‘) + (muḍāf ilayh sebagai bagian dari khabar → selalu jarr).
- Arti pada nakirah: Ini buku gadis-gadis.
- Arti pada ma‘rifah: Ini buku gadis-gadis itu.
Asma‘ul khamsah:
- Tanda i‘rab: ( ــِـ ) + ( ي )
- Contoh: اِلْتَقَيْتُ بِأَبِي طَالِبٍ / اِلْتَقَيْتُ بِأَبِي زَيْدٍ
- Struktur i‘rab: (Fi‘il māḍī → mabnī sukūn + tu = fā‘il menyatu dengan fi‘il) + (huruf jarr + asma‘ul khamsah → selalu majrur) + (muḍāf ilayh → jarr).
- Arti pada nakirah: Aku telah bertemu dengan ayah murid.
- Arti pada ma‘rifah: Aku telah bertemu dengan ayah Zaid.
Isim ghairu munṣarif:
- Tanda i‘rab: ( ــِـ )
- Contoh: وِقَايَةٌ بِأَحْسَنِ مِنْ عِلَاجٍ / اَلْوِقَايَةُ بِالأَحْسَنٍ مِنَ الْعِلَاجِ
- Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (isim ghairu munṣarif dengan kedudukan ẓarf dengan jarr di dalam khabar → jarr majrūr) + (ẓarf dengan jarr di dalam khabar → jarr majrūr).
- Arti pada nakirah: Baiknya pencegahan daripada mengobati.
- Arti pada ma‘rifah: Sebaik-baiknya pencegahan daripada mengobati.
Fi‘il māḍī & fi’il amr:
- Mabnī.
Fi‘il muḍāri‘:
- Tidak bisa majrūr.
Jazm merupakan i‘rab perubahan dari suatu kata baik isim maupun fi‘il dengan tanda dasar harakatnya yaitu sukun.
I‘rab jazm pada isim:
- Tidak bisa majzūm.
Fi‘il māḍī & fi’il amr:
- Mabnī.
Fi‘il muḍāri‘:
- Tanda i‘rab: Sukun pada mufrad ṣaḥīḥ ākhir ( ــْـ ).
Contoh: زَيْدٌ لَمْ يَتَعَلَّمْ فِي الْفَصْلِ
Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (huruf jazm + fi‘il muḍāri‘ sebagai khabar → selalu majzūm) + (ẓarf dengan jarr di dalam → jarr majrūr).
Arti: Zaid tidak belajar di dalam kelas. - Tanda i‘rab: Hażf nūn (huruf nun di akhir fi‘il dihapus) pada af‘āl khamsah karena masuknya ’āmil jazm (
ن).
Contoh: لَمْ يَفْعَلْ الرِّجَالُ عَمَلًا شَاقًّا → يَفْعَلُونَ الرِّجَالُ عَمَلًا شَاقًّا
Struktur i‘rab: (Huruf jazm + fi‘il muḍāri‘ dengan ḍamīr hum → selalu majzūm) + (isim fa‘il → selalu rafa‘) + (maf‘ūl bih → selalu naṣb) + (na‘t → selalu ikut i‘rab man‘ūt).
Arti: Mereka laki-laki itu akan melakukan pekerjaan yang berat. → Mereka laki-laki itu tidak akan melakukan pekerjaan yang berat. - Tanda i‘rab: Huruf ‘illat pada mu‘tāl ākhir dihapus.
Contoh: زَيْدٌ لَمْ يَرْمِ الْكُرَةَ → زَيْدٌ يَرْمي الْكُرَةَ
Struktur i‘rab: (Mubtada’ → selalu rafa‘) + (huruf jazm + fi‘il muḍāri‘ sebagai khabar → selalu majzūm) + (maf‘ūl bih sebagai khabar → selalu naṣb).
Arti: Zaid sedang melempar bola itu. → Zaid sedang tidak melempar bola itu.
Kesimpulan I‘rab (خلاصة الإعراب)
I‘rab pada kata yang mu‘rab itu hanya terdiri dari 2 penggunaan, yaitu: harakat dan penambahan atau penghapusan huruf.
- Harakat: Rafa‘, nasb, jarr, jazm.
- Huruf: Ts̱ubūt nūn, hażf nūn, penghapusan huruf ‘illat.